MUDIK

MUDIK
SUKABUMI - YOGYAKARTA

Jumat, 20 Maret 2009

Siklus III - PKM

SIKLUS – III IMPLEMENTASI RPP PKM
SMP NEGERI 5 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
( Oleh : Agus supranto, S.Pd )



Berbeda dengan siklus I dan siklus II, pada siklus III ini pratikan disamping menyesuaikan materi yang harus disampaiakn kepada peserta didik juga untuk variasi kami mencoba meng-aplikasikan model pembelajaran lain yaitu model pembelajaran langsung. Sesuai dengan pengelolaan model pembelajaran ini, Fase 1 : guru sebelumnya mengakitkan pembelajaran yang akan berlangsung dengan pembelajaran sebelumnya, menyampaikan tujuan, memotivasi peserta didik dan mengkaitkan dengan apa yang mereka pelajari dengan realita kehidupan mereka sehari-hari ( secara kontekstual ). Dilanjutkan guru mempresentasikan pengetahuan atau ketrampilan.
Fase 2 : Guru mendemonstrasikan pengetahuan atau ketrampilan. Oleh karena itu seperti terlihat pada slide ( Foto ) guru sedang mendemonstrasikan bagaimana cara melukis garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran dengan menggunakan jangka dan penggaris. Dalam Fase ini untuk memperjelas dan memotivasi siswa guru menampilkan charta tentang langkah-langkah melukis garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran .
Fase 3 : Pada proses pembelajaran ini adalah membimbing peserta didik untuk berlatih secara mandiri cara melukis garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran. Oleh karena itu dengan media / alat yang telah dipersiapkan sebelumnya peserta didik mempraktikan langsung masing-masing dengan menggunakan jangka dan penggaris tentang melukis garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran sesuai dengan langkah-langkah yang tertera dalam LKS yang telah dibagikan. Dengan LKS maka peserta didik dapat terpandu untuk belajar secara mandiri dan dapat memancing berpikir secara kreatif menggali potensi dalam dirinya. Untuk itulah pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik LKS menjadi sangat penting.
Fase 4 : adalah mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik . Untuk mengecek pemahaman pada diri peserta didik tentang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran yang telah dilukisnya, maka diadakan tanya-jawab dalam hal; ini guru dapat memberikan pelatihan langsung secara lisan. Tampak pada slide ( Foto ) bahwa guru sedang mengadakan tanya-jawab pada peserta didik, yang langsung direspon oleh mereka dengan bentuk ekspresi tunjuk jari. Hal ini jelas menandakan akan adanya motivasi yang positif pada diri peserta didik . Untuk lebih menggairahkan dan rasa menantang , guru
dapat memberikan skor / nilai dalam bentuk bintang penghargaan kepada setiap peserta didik yang mampu memberikan jawaban dengan benart sebagai nilai individu.
Bentuk respon inilah yang diharapkan pada proses pembelajaran . Karena respon peserta didik merupakan bentuk aktivitas pembelajaran yang orientasinya pada peserta didik itu sendiri, artinya peserta didik peduli bahkan menerimanya dengan senang bahkan merasa membutuhkan terhadap apa yang sedang dipelajarinya.
Fase 5 : adalah memberikan kepad peserta didik untuk mengadakan pelatihan lanjutan dan aplikasinya. Hal ini dapat pula ( menurut penulis ) peserta didik diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.


---- Selesai ---


Rabu, 18 Maret 2009

Siklus II - PKM

SIKLUS – II IMPLEMENTASI RPP PKM

SMP NEGERI 5 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

( Oleh : Agus supranto, S.Pd )


Sesuai dengan jadwal pada hari kamis, 05 Maret 2009 kami mencoba mengimplementasikan RPP – II dengan pertemuan ke – 2 yang telah kami susun bersama sebelumnya dengan sesama peserta PKM. Masih menggunakan model pembelajaran kooperatif Type “ Student Achivement Team Devisions ( STAD ) “, dan dengan menggunakan metode kolaboratif antara : tanya – jawab, diskusi, demonstrasi, peresentasi dan pemberian tugas pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana meskipun kekurangan masih tetap ada.

Dengan media pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya dan sesuai dengan langkah pembelajaran kooperatif Type STAD yang didahului dengan guru menyampaikan materi secukupnya sebagai pengantar, pada siklus ini kamipun meyampaikan materi KD 4.4 tentang Garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran. Sebelum pembelajaran berlangsung kamipun mengecek alat / media yang harus dipersiapkan baik yang ada pada diri kami sebagai praktikan maupun yang ada pada diri peserta didik ( Jangka dan penggaris ). Dengan menggunakan gambar peserta didik mengenali garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran, yang kemudian bersama peserta didik menemukan rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran.

Setelah dianggap cukup , maka dengan LKS peserta didik mempersipakan diri untuk belajar berkelompok ( secara kooperatif ). Pada diskusi ini peserta didik membahas soal kuis – 1 yang dilanjutkan dengan soal kuis – 2 yang mengkaji tentang : gambar garissinggung persekutuan dalam dan termasuk materi prasyaratnya yaitu aplikasi dari Teorema Pytahgoras pada garis singgung persekutuan.

Tugas guru dalam diskusi kelompok ini adalah memfasilitasi jalannya diskusi. Tampak pada gambar ( foto ) guru sebagai fasilitator membimbing jalannya diskusi, sehingga sebagai guru harus siap dan tahu persis dengan segala pertanyaan dan arah kerja diskusi kelompok siswa tersebut. Dengan demikian LKS-pun harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dapat benar-benar membimbing jalan pikiran peserta didik.

Layanan terhadap peserta didik yang diberikan guru dalam diskusi ini harus secara merata terhadap semua kelompok. Tidak diperkenankan hanya kelompok tertentu saja, kecuali terhadap kelompok yang memang sudah secara aktif, kondusif dan mandiri tidak menemui kendala dalam menyelesaikan tugas. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kegaduhan di dalam kelas. Karena ( menurut penulis ) pembelajaran dengan kooperatif dapat dikatakan berjalan dengan baik apabila semua peserta didik terfokus dengan apa yang mereka kerjakan, termotivasi dan merasa tertantang untuk sesegera mungkin menyelesaikan tugasnya.

Langkah selanjutnya dalam pembelajaran ( diskusi ) ini dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok. Untuk lebih memotivasi peserta didik maka diadakan pemberian nilai kelompok, yaitu memberikan penghargaan ( bintang ) kepada kelompk yang berhasil menjawab kuis dengan benar dan atau memberikan skor/nilai berupa bintang sebagai penghargaan kepada setiap kelompok yang berhasil mengkoreksi jawaban kelompok lain dengan benar.

Setelah diadakan pemberian skor / nilai pada setiap kelompok, terlihat bahwa masing-masing kelompok berlomba untuk saling mengumpulkan skor / nilai terbanyak. Satu kelompok dengan kelompok lain tidak mau kalah dan saling bersaing untuk meningkatkan / menambah skor / nilai. Hal ini menandakan begitu termotivasinya peserta didik dalam proses pembelajaran. peserta didik merasa senang, tertantang dan dapat benar-benar memahami materi yang sedang dipelajarinya.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa begitu besarnya manfaat media / alat dalam proses pembelajaran bagi peserta didik. Dari soal kuis – 1 dan soal kuis – 2 peserta didik dapat benar-benar termotivasi dan gengsi untuk mempunyai skor / nilai kecil dibanding kelompok lain. Hal ini terlihat bahwa terhadap kelompok tertentu saling berpacu untuk mendapatkan skor / nilai tertinggi.



----- Selesai ----


Jumat, 13 Maret 2009

SIKLUS I IMPLEMENTASI RPP
DI SMP NEGERI 5 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
( Oleh : Agus Supranto, S.Pd )



Sesuai dengan jadwal hari kamis, 26 pebruari 2009 kami mengimplementasikan RPP ke -1 yang telah disusun sebelumya di kelas VIII. B SMPN 5 Depok Sleman Yogyakarta. Sesuai sebagai pemula kami menggunakan model pembelajara yang dianggap paling mudah yaitu model pembelajaran kooperatif, Type Student Teams Achievement Devisions ( STAD ). Metode yang digunakan kolaboratif antara : demonstrasi, presentasi, diskusi, tanya-jawab dan penemuan terbimbing. Disesuaikan dengan proses pembelajaran di SMPN 5 Depok Sleman Yogyakarta yang sedang berlangsung kebetulan kami membelajarkan materi KD. 4.4 GBPP yaitu tentang , " garis singgung lingkaran", baik melalui satu titik pada lingkaran maupun melalui satu titik di luar lingkaran, maupun garis singgung persekutuan dua lingkaran, baik persekutuan dalam maupun luar. Tampak pada foto bahwa kami sebagai awal pembelajaran model ini membelajarkan materi secukupnya secara klasikal terlebih dahulu kemudian kelompok, sedang mendemonstrasikan bagaimana mengagambar garis singgung lingkaran.
Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model STAD peserta didik melaksanakan pembelajaran secara kooperatif ( berkelompok ) untuk berdiskusi. Jumlah siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Depok Sleman adalah 40 orang, jadi kami bagi kedalam 8 kelompok dengan demikian setiap kelompok terdiri 4 s.d 5 orang. Langkah berikutnya dalam pembelajaran inipun tugas guru hanya sebagai fasilitator saja, dan membimbing jalannya kerja kelompok. Tampak dalam foto guru sebagai fasilitator memfasilitasi jalannya kerja kelompok dengan mempersiapkan media yang sesuai.
Kami merasakan bahwa kondisi dan siuasi peserta didik di SMP Negeri 5 Depok Sleman Yogyakarta yang cukup representatif, kondusif dan peserta didik yang mempunyai motivasi cukup tinggi dalam belajar, hal tersebut membuat kami lebih mudah dan bersemangat dalam melaksanakan PKM. Pada model pembelajaran berkelompok inipun tetap disana-sini mempunyaikelemahan dan atau kelebihan masing-masing kalau dibandingkan dengan model pembelajaran langsung atau secara klasikal. Karena bagaimanapun juga peserta didik secara psiklogis usiamuda sehingga emosionalnya masih labil.
Sesuai dengan model pembelajaran ini maka pada akhir pembelajaranpun disertai dengan kegiatan representasi hasil diskusi untuk masing-masing kelompok. Secara bergiliran untuk melalui ketua kelompok, atau anggota yang dipercaya mereka, mereka menyampaikan pendapatnya dan kelompok lainpun dikondisikan untuk menanggapinya. Sebagai motivasi bagi kelompok yang berhasil menjawab benar guru memberikan penghargaan dalam bentuk bintang. Hasil yang diperoleh sebagai hasil nilai kelompok. Sebagai kahir diberikan soal evaluasi sebagai nilai individu.

Setiap pelaksanaan, " Lesson Study ",di SMP Negeri 5 Depok inipun kamipun selalu didampingi oleh para observer / pengamat, baik dari unsur dosen pembimbing ( Endang Listyani, M.S ), Guru-guru pamong ( Rm Sri Nugroho, S.Pd dan Dra Sarmiyatun ), juga rekan-rekan sesama praktikan PKM ( Euis Kurniawati,S.Pd, Laode Umuri Ulum Bolu, S.Pd dan Suherman, S.Pd ). Tampak pada foto para pengamat / observer sedang mengisi lembar observasi / lembar penilaian, baik penilaian proses belajar siswa, pihak praktikan dalam membelajarkan siswa dan perangkat/RPP sendiri. Hasil dari observasi inilah yang nantinya digunakan sebagai refleksi dan evaluasi, untuk memperbaiki dan atau memyempurnakan proses pembelajaran berikutnya.

----- Selesai -----

Minggu, 08 Maret 2009

PKM Hari ke - 1

HARI PERTAMA DI LOKASI PKM
SMP NEGERI 5 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
( Oleh : Agus Supranto, S.Pd )



Pada hari Selasa, 17 Pebruari 2009 pukul 08.00 sesuai rencana, kamipun kelompok 7 PKM bertemu di lokasi SMP Negeri 5 Depok Sleman Yogyakarta. Sekolah ini merupakan salah – satu lembaga pendidikan yang kerja sama dengan UNY. Tempatnya terletak di Jl. Weling Karanggayam Depok Sleman Yogyakarta. Tepatnya di sebelah selatan Jl. Ring road utara kota Yogyakarta. Setibanya di sana kamipun diterima dengan hangat Bpk. / Ibu guru SMP Negeri 5 Depok Sleman Yogyakarta. Acara serah – terima oleh dosen pembimbing ( Endang Listyani, M.S ) kepada pihak lembaga pendidikan ( SMP Negeri 5 Depok ) diwakili oleh Ibu Wakasek a.n Bpk.Kepala Sekolah ( Bpk. Heru Sumarsono, S.Pd ) . Sekolah ini terdiri dari 9 kelas ( Kelas VII : 3 kelas, kelas VIII : 3 kelas dan Kelas IX : 3kelas ). Lokasinya cukup kondusif, tenang, sejuk, aman dan dilalui kendaraan umum.

Visi SMP Negeri 5 Depok sleman yang luhur membuat kami peserta PKM harus cepat untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi sekolah ini termasuk tata tertib tentunya. Sebagai warga baru karakter sensitif tentunya sangat penting supaya dalam bertindak tidak kebablasan dan tetap terkontrol. Selesai acara serah-terima kamipun dibawa ke ruangan khusus ( R. OSIS – R.Komite sekolah setelah para PKL dari UAD datang – 13 orang ). Di ruangan inilah selanjutnya kami mengadakan : Plan , refleksi dan evaluasi.
Berdasarkan kesepakatan kamipun akan bertemu lagi pada hari kamis, 19 Pebruari 2009, sesuai dengan jadwal PKM yaitu Rabu dan Kamis. Sebelum meninggalkan lokasi kamipun sempat keliling-keliling lokasi dalam rangka orientasi pada SMP Negeri 5 Depok.Maka 1 hari sebelumnya yaitu Rabu, 18 Pebruari 2009 kamipun ber-empat ( Agus Supranto,S.Pd, Euis Kurniawati, S.Pd, Laode Absari Umuri UB., S.Pd dan Suherman, S.Pd ) mengadakan pertemuan intern di UNY untuk mengadakan rencana-rencana secukupnya termasuk menyusun RPP. Pada hari dan jam yang telah ditetapkan bersamapun kami mengadakan diskusi lanjutan untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan kegiatan PKM minggu berikutnya.Berikut adalah foto sebagaian rekan-rekan kami sesama peserta PKM di SMP Negeri 5 Depok Sleman Yogyakarta. Kami bersepakat untuk selalau saling bekerja sama, saling bantu sesuai dengan misi pesan pembelajaran yang hendak kita tanamkan dan budayakan pada peserta didik kelak.


















----- SELESAI ----

Jumat, 06 Maret 2009

PKM

TENTANG PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR
(Diceritakan oleh : Agus supranto,S.Pd)

Tepat hari selasa, 10 Pebruari 2009 Pukul 07.00 kami peserta sertifkasi guru melalui jalur pendidikan angkatan ke -2 tahun 2008 / 2009 dapat berkumpul kembali di LPTK / kampus UNY Yogyakarta untuk pertama kali masuk kuliah/pendidikan semester II. Kurang lebih pukul 07.30 kamipun sudah diijinkan mengisi daftar hadir untuk mengikuti, “ Workshop Pembekalan Pemantapan Kemamapuan Mengajar ( PKM ) “. Peserta adalah para peserta diklat dan para undangan yaitu guru-guru / Kepsek dari 8 sekolah tingkat SLTP/SMP se-Yogyakarta. Dimana sekolah-sekolah tersebut merupakan sekolah yang bekerja sama dengan UNY yang berstatus SSN dan atau SBI. Termasuk konon katanya, salah-satu sekolah diantaranya merupakan sekolah terbaik di yogyakarta. Sekolah-sekolah yang dipakai PKM tersebut adalah :

1. SMP Negeri 1 Yogyakarta 5. SMP Negeri 2 Depok
2. SMP Negeri5 yogyakarta 6. SMP Negeri 4 Depok
3. SMP Negeri 15 Yogyakarta 7. SMP Negeri 5 Depok
4. SMP Negeri 1 Depok 8. SMP 1 Banguntapan Bantul

Tepat pukul 08.00 acara workshoppun dimulai. Dengan membawa acara buku panduan dan 1 lembar foto copy susunan acara workshop kamipun mengikuti dengan seksama. Adapun susunan acarnya sebagai-berikut :

Waktu
08.00 – 08.15
08.15 – 08.45
08.45 – 09.00
09.00 – 10.30
10.30 – 12.00
12.00 – 13.00
13.00 – 14.00
14.00 – 15.00
15.00 – 15.10

A c a r a
Heregristasi
Pembukaan oleh :
1. Kajur Pend. Mat. FMIPA UNY ( Dr. Hartono )
2. Dekan FMIPA UNY ( Dr Ariswan )

Istirahat
Materi 1 : Lesson Study
Penyusunan Jadwal Pemantapan Kemampuan Mengajar ( PKM )
ISOMA
Materi II : Pedoman Pemantapan Kemampuan Mengajar ( PKM )
Simulasi Lesson Study
Penutupan masing-masing ruangan Sekretariat

Penanggung-jawab

MC :
Kismianti, M.Si
Sie Konsumsi
Moderator :
Kana Hidayati, M.Pd
Sie Konsumsi
Moderator :
Kana Hidayati, M.Pd
Tuharto, M.Si
Endang Listyani, M.S
Sie konsumsi R. Seminar

Tempat
R. Seminar
R. Seminar
R. 210

Hasil dari workshop selain memahami tentang pengertian, “ lesson Study”, dan apa pula perbedaannya dengan, “ Team Teaching “, kami juga mendapatkan informasi tentang dimana kami melaksanakan Pemantapan Kemampuan Mengajar ( PKM ). Dimana berdasarkan edaran informasi yang kami terima kami ber- empat ( Agus Supranto, S.Pd, Suherman, S.Pd, Euis Kurniawati, S,Pd dan Laode Absari Ulam Bolu, S.Pd ) kami di tugaskan ber-PKM di SMP Negeri 5 Depok Sleman Yogyakarta.
Tepat pukul 10.30 kamipun mulai mulai kerja kelompok, disana bertemu dengan guru-guru pamong SMP Negeri 5 Depoik ( Dra Sarmiyatun dan Rm Sri Nugroho ), serta dosen pembimbing Endang Listyani, M.S. Dalam diskusi kamipun merencanakan dan memutuskan hal-hal yang dipandang perlu untuk pelaksanaan PKM nantinya, termasuk penyusunan jadwal PKM. Akhir dari workshop kamipun mengikuti acara, “ Simulasi lesson Study “. Dimana kami peserta PKM dibagi menjadi dua kelompok ( kelas ). Kelompok I di R. seminar dengan guru model Bpk. Slamet Riyadi, M.Pd dan Kelompok II di R. 210 dengan guru model Bpk. Suprapto.Simulasi diakhiri dengan refleksi dan evaluasi.