RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 kadudampit
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/ 2
Materi :
Aritmatika sosial
Jumlah Pertemuan seluruhnya : 4 pertemuan
Alokasi Waktu seluruhnya : 10 jam @ 40 menit
Kompetensi Inti :
KI 1
|
:
|
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
|
KI 2
|
:
|
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
|
KI 3
|
:
|
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
|
KI 4
|
:
|
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
|
A. Kompetensi
Dasar:
2.1 Memiliki rasa ingin tahu, percaya
diri, dan ketertarikan pada matematika sertarasa percya pada daya dan kegunaan
matematika, yang terbentukmelalui pengalaman belajar
B.
IndikatorPencapaian Kompetensi
Siswa mampu:
1.
menunjukkan rasa ingin tahu dalam melakukan penyelidikan tentang aritmatika social.
2.
bertanggungjawab dalam kelompok belajarnya.
3.
mengidentifikasi unsur-unsur aritmatika
sosial.
4.
melakukan operasi aritmatika sosial .
5.
membuat model matematika dari
masalah nyata yang berkaitan dengan aritmatika social.
6.
menyelesaikan model matematika dari
masalah nyata yang berkaitan dengan aritmatika social.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan individu dan kelompok, diskusi
kelompok, siswa dapat: mengembangkan
rasa ingin tahu dan tanggungjawab kelompok dalam:
Pertemuan-1( 2 × 40 menit)
1.
menunjukkan ingin tahu selama mengikuti
proses pembelajaran
2.
bertanggungjawab terhadap kelompoknya
dalam menyelesaikan tugas
3.
mengidentifikasi unsur-unsur aritmatika
sosial yang melibatkan peristiwa sehari-hari;
4.
mengidentifikasi unsur-unsur aritmatika
sosial yang melibatkan konsep matematika;
Pertemuan-2 ( 3 × 40 menit)
1.
menunjukkan ingin tahu selama proses
pembelajaran
2.
bertanggung jawab terhadap kelompoknya
dalam menyelesaikan tugas
3.
menunjukkan berpikir kritis dan berpikir kreatif;
4.
menemukan ilmu pengetahuan
daripemecahan masalah nyata;
5.
mengajak untuk melakukan
penelitiandasar dalam membangun konsep;
Pertemuan-3( 2 × 40 menit)
1.
menunjukkan ingin tahu selama proses
pembelajaran
2.
bertanggungjawab dalam kelompoknya dalam
menyelesaikan tugas
3.
dilatih bekerjasama dalam tim untukmenemukan solusi permasalahan;
4.
mengajukan ide-ide secara bebasdan terbuka;
5.
Mengetahui manfaat aritmatika sosial dalamkehidupan sehari-hari
Pertemuan-4( 3 × 40 menit)
Ulangan harian dan
Pembahasan.
D.
Materi Ajar Pertemuan Ke-1:
Siswa SMP/MTs mempelajari aritmatika sosial
untuk pertama kali adalah pada Kompetensi Dasar (KD) ini. KD ini dipelajari dalam
beberapa kali pertemuan. Ada beberapa tahapan kemampuan berurutan yang harus
dilalui siswa dalam mempelajari KD ini, yaitu:
1.
mengidentifikasi
unsur-unsur aritmatika sosial.
2.
melakukan
operasi aritmatika sosial(penjualan dan pembelian ).
3.
Menyelesaikan
persamaan untung dan rugi
4.
Mengenali
perbedaan diskon, pajak, bruto, netto, dan tara.
Kemampuan-kemampuan
tersebut berhubungan hirarkis, sehingga tahapan nomor-1 harus ditempuh sebelum
mempelajari tahapan nomor 2, tahapan nomor 2 harus ditempuh sebelum mempelajari
tahapan nomor 3, dan seterusnya.
RPP ini adalah rancangan pembelajaran yang
terkait tahapan nomor 1.
Materi ajar yang dipelajari siswa selama
pertemuan pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan RPP ini adalah: Pengertian aritmatika sosial, nilai atau harga suatu barang, penjualan,
pembelian, dan pembagiannya.
Nilai atau harga suatu
barang
Pernahkah kamu mendengar kata uang?,
tentu hal ini tidak asing bagi kehidupan kita. Uang jugamerupakan bagian
penting dalam kehidupan sehari-hari baik individu maupun kelompok. Materi
matematika yang menyangkut kehidupan sosial, terutama penggunaan mata uang
dikenal dengan nama “Aritmetika Sosial”. Dalam masyarakat modern, kehidupan
manusia sangat dekat dengan penggunaan uang. Hampir setiap aktivitas berkaitan
dengan penggunaan uang, baik digunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah
tangga, kegiatan usaha perorangan dan badan maupun dalam bidang pemerintahan.
Uang juga menjadi penentu nilai dari suatu barang, Jadi apa sebenarnya uang?
Apa fungsi uang tersebut?
C.
Contoh-1:
Beni berkeinginan membeli sebuah pulpen dan 5 buah buku tulis
yang ada di sebuah toko buku, tapi dia ragu dan malu apakah uangnya cukup untuk
membeli pulpen dan buku tersebut. Uang yang ada di saku Beni hanyalah Rp
20.000,00. Karena keraguannya kemudian dia memperhatikan orang yang membeli
jenis pulpen dan buku yang dia inginkan. Dia
memperhatikan ada seorang pembeli
membeli 5 buah pulpen dan dibayar orang tersebut pada kasir sebesar Rp
25.000,00. Beberapa waktu kemudian dia memperhatikan seseorang membeli sebuah
buku dan membayar kepada kasir sebesar Rp 5.000,00. Berilah saran kepada Beni
untuk memutuskan apa yang harus dilakukannya!
Berdasarkan
ilustrasi di atas diperoleh informasi bahwa harga 5 buah pulpen adalah Rp
25.000,00. Misalkan p adalah harga 1 buah pulpen, maka:
5 p = 25.000
p = 25 000/5
p =
5.000.
Berarti harga 1 buah pulpen adalah Rp 5.000,00.
Berdasarkan ilustrasi di atas diperoleh informasi bahwa
harga satu buah buku adalah Rp 5.000,00.
Misalkan b adalah harga 1 buah buku, berarti
untuk membeli 5 buah buku dibutuhkan uang sebesar:
5b = 5 × 5.000,- = Rp 25.000,-
Uang
yang dimiliki Beni sebesar Rp 20.000,00. Jika Beni menginginkan membeli satu
buah pulpen danlima buah buku, maka dia harus mengeluarkan uang sebesar:
1 p + 5 b = 1(5.000) + 5 (5.000)
= 5.000 + 25.000
= 30.000
Berarti
uang yang dimiliki Beni tidak cukup untuk membeli sebuah pulpen dan 5 buah
buku, karena uang Beni hanya tersedia Rp 20.000,-Artinya Beni harus menabung
uangnya lagi sampai bertambah sebesar Rp 10.000,00 agar dia dapat membeli
sebuah pulpen dan lima buah buku atau sebaiknya dia membeli sebuah pulpen dan 3
buah buku agar dia dapat membeli keperluannya tersebut.
Harga Penjualan, pembelian, Untung dan Rugi
Pak Sardi seorang pedagang buah jeruk musiman di
Berastagi. Ia akan
berdagang ketika harga barang yang akan dibelinya murah, misalnya ketika musim
panen besar tiba. Pada saat panen besar buah jeruk di Berastagi, Pak Sardi
membeli lima keranjang jeruk dengan harga keseluruhan Rp 125.000,00. Tiap
keranjang berisi 10 kg buah. Biaya transportasi yang dikeluarkan sebesar Rp
25.000,00. Agar penjualan buah jeruk tidak rugi, Pak Sardi akan menetapkan
harga jual 1 kg jeruk. Tetapi dia kesulitan menetapkannya, namun anaknya
mengusulkan menjual 1 kg jeruk dengan harga Rp 2.750,00. Dari harga yang
diusulkan anaknya, ternyata setelah dihitung,
Pak Sardi mengalami kerugian. Benarkah Pak Sardi
mengalami kerugian? Bagaimana cara kamu menghitung bahwa Pak Sardi mengalami
rugi? Jika benar Pak Sardi mengalami kerugian, berapa?
Pak Sardi membeli lima keranjang jeruk dengan harga
keseluruhan Rp125.000,00.
Setiap keranjang berisi 10 kg buah.
Biaya transportasi yang dikeluarkan sebesar Rp
25.000,00.
a.
Apakah Pak Sardi mengalami kerugian?
b. Bagaimana
menghitung besar kerugiannya?
c.
Jika benar Pak Sardi mengalami kerugian, berapa kerugiannya?
Jawaban
:
a) Menentukan apakah Pak Sardi Mengalami kerugian atau tidak.
5 keranjang jeruk
masing-masing berisi 10 kg, maka 5 keranjang jeruk beratnya adalah
10 kg + 10 kg + 10 kg +10
kg +10 kg = 50 kg
Jadi banyaknya jeruk yang
terjual adalah 50 kg.
Biaya pembelian 5 keranjang jeruk adalah Rp 125.000,00 Biaya transportasi yang dikeluarkan adalah Rp.25.000,00.
Jadi biaya yang dikeluarkan Pak Sardi
untuk usaha penjualan buah jeruk adalah
Rp 125.000,00 + Rp 25.000,00 = Rp 150.000,00
Harga penjualan jeruk tiap 1 kg adalah
Rp 2.750,00
Harga penjualan jeruk sebanyak 50 kg
adalah 50 × 2.750 = 137.500,00
Jadi harga penjualan 50 kg jeruk
adalah Rp 137.500,00.
Berarti harga pembelian (Rp
150.000,00) lebih dari harga penjualan (Rp 137.500,00).
Dengandemikian pak Sardi mengalami
kerugian.
b) Menentukan besar kerugian yang
dialami Pak Sardi Diketahui dari pertanyaan butir (a)
Harga bersih pembelian buah jeruk sebanyak 50 kg adalah
Rp150.000,00
Harga penjualan jeruk 50 kg pada hari itu sebesar Rp 137.500,00
Rugi = Harga pembelian – Harga penjualan
= 150.000 – 137.500 = 12.500
c) Jadi Pak Sardi mengalami kerugian
sebesar Rp 12.500,00
kesimpulan : dikatakan bahwa
penjual untung jika harga penjualan lebih besar dibanding harga pembelian,
sedangkan penjual dikatakan rugi jika harga pembelian lebih besar dibanding
harga penjual.
Berdasarkan rumus keuntungan:
Untung = harga jual – harga beli (harga
jual > harga beli)
Harga jual = harga beli + untung
Harga beli = harga jual – untung
Besar kerugian dirumuskan
Rugi = harga beli – harga jual
Harga jual = harga beli + rugi
Harga beli = harga jual – rugi
Persentase untung rugi
Paman membeli sebuah sepeda dengan harga Rp750.000,00.
Keesokan harinya, Paman menjual
sepeda tersebut seharga Rp 500.000,00 karena butuh uang
mendesak. Apakah Paman mengalami
keuntungan atau kerugian dari penjualan sepeda tersebut?
Hitunglah besar persentase keuntungan
atau
kerugian yang dialami Paman!
Harga pembelian sepeda = Rp 750.000,00.
Harga jual sepeda = Rp 500.000,00.
Dalam kasus ini, harga jual kurang dari harga pembelian
sepeda.
Selisih harga pembelian dengan penjualan sepeda =
750.000 –500.000 = 250.000
Karena harga pembelian lebih dari harga penjualan, maka
paman mengalami kerugian sebesar
Rp 250.000,00.
Persentase kerugian paman
= Biaya kerugian/Biaya pembelian ×100%
= 250 000 /750 000 X 100%
=1/3×100%
= 33,33%
Kesimpulan :
Persentase keuntungan = Untung/ Biaya
Pembelian ×100%
Persentase kerugian = Besar kerugian /Biaya
Pembelian ×100%
Contoh 1
Pak Ali seorang
pedagang beras, sebelum beras dikeluarkan
dari karung, beras
dan karungnya ditimbang ternyata beratnya 60 kg. Berat beras dan karung itu
dinamai bruto. Setelah beras dikeluarkan dari karungnya, beras ditimbang
beratnya 59,5 kg. Berat beras 59,5 kg itu dinamai netto. Kemudian karung
ditimbang juga diketahui beratnya 0,5 kg. Berat karung 0,5 kg itu dinamai Tara.
Contoh 2
Di supermarket
“INDOSATU” ibu membeli 1 kotak susu. Pada kotak susu tersebut tertulis netto
1000gram. Setelah susu dikeluarkan dari kotaknya, kemudian kotaknya ditimbang
beratnya 1,5% dari berat 1 kotak susu. Berat kotak susu disebut tara dalam
persen. Dari netto dan taranya, ibu menyimpulkan bahwa berat susu dan kotaknya 1015 gr. Berat susu
dan kotaknya itu disebut bruto.
Contoh 3
Diketahui:
Uang
Iwan (Modal) sebesar Rp 65.000,00.
Harga
jam tangan seharga Rp 75.000,00.
Jawab:
Diskon
= Persen diskon × harga barang
Diskon
10 %
Diskon
= 10/100×75.000 = Rp 7.500
Harga
setelah diberi diskon = 75.000 – 7.500 = Rp 67.500,00.
Pajak
(Rp) = Persen Pajak × Harga Barang
Pajak
5%
Pajak
=5/100×67.500= Rp 3.375
Harga yang harus dibayar = Harga Barang + Pajak
= 67.500 + 3.375
= 70.875
harga jam tangannya
adalah Rp 70.850,00, artinya uang Iwan tidak cukup untuk membeli arloji
kesimpulan :
Bruto atau sering disebut berat kotor
adalah berat suatu barang dengan kemasannya/tempatnya.
Netto atau sering disebut berat bersih
adalah berat suatu barang tanpa kemasan/tempatnya.
Tara adalah berat kemasan/tempat suatu
barang.
Diskon adalah potongan harga suatu
barang yang diberikan penjual kepada pembeli, nilai diskon
biasanya diberi dalam bentuk persen
(%). Misalkan diskon suatu barang adalah a %, maka nilai diskon adalah Nilai
diskon (dalam satuan harga) =a/100 × harga sebelum diskon.
Bunga Bank
Pada
tanggal 2 Desember 2012 Nurwahid menabung di Bank sebesar Rp 500.000,00 dengan
bungatunggal 10 % per tahun. Enam bulan kemudian, dia ingin mengambil
tabungannya untuk membeli sepeda seharga Rp 600.000,00 tapi Nurwahid khawatir
tabungannya tidak cukup untuk membeli sepeda tersebut. Apa yang sebaiknya
dilakukan Nurwahid? Apakah dia mampu membeli sepeda itu, atau haruskah dia
menunggu beberapa bulan lagi? Tuliskan Cara kamu menentukan berapa uang
Nurwahid setelah 6 bulan menabung?
Uang Nurwahid (Modal) sebesar Rp 500.000,00.
Harga sebuah sepeda Rp 600.000,00
Bunga tunggal 10%.
Jawab:
Bunga
= 6/12 X 10/100 X 500.000 = 25.000
Uang
Nurwahid selama enam bulan adalah:
Uang
Nurwahid = tabungan + bunga
=
500.000 + 25.000
=
525.000
Jadi uang Nurwahid selama enam bulan adalah sebesar Rp
525.000,00. Karena harga sepeda Rp 600.000,00 maka uang Nurwahid belum cukup
untuk membeli sepeda. Nurwahid sebaiknya menunggu minimal satu tahun enam bulan
lagi karena setiap enam bulan Nurwahid mendapat tambahan uang sebesar Rp 25.000,00.
Jadi, jika Nurwahid menunggu dua tahun lagi maka dia akan dapat membeli sepeda
seharga Rp 600.000,00.
Kesimpulan :
Bunga tunggal adalah bunga uang yang diperoleh pada
setiap akhir jangka waktu tertentu yang
tidak mempengaruhi besarnya modal.
Modal dalam hal ini besarnya tetap dan tidak berubah.
Besarnya bunga berbanding senilai dengan persentase dan lama waktunya dan
dihitung berbanding senilai pula dengan besarnya modal.
Jika modal sebesar M ditabung dengan bunga b % setahun,
maka besarnya bunga tunggal (B)
dirumuskan sebagai berikut.
a. Setelah t tahun, besarnya bunga: B = m X b/100
X t
b. Setelah t bulan, besarnya bunga: B = m X b/100
X t/12
c. Setelah t hari (satu tahun adalah 365 hari), besarnya
bunga:B = m X b/100 X t/365
E.
Daftar Bacaan
Winarti,
Atik, dkk. Matematika Pusat Perbukuan, DEPDIKNAS 2008
Nurhani, Dewi, dkk.
Matematika Konsep dan Aplikasinya, Pusat Perbukuan DEPDIKNAS, 2008
Rosida, Dama,
Penunjang Belajar Matematika, Pusat Perbukuan Depdiknas, 2009
F.
Metode Pembelajaran Pertemuan Ke-1
Pengamatan, tanya-jawab, penugasan individu dan kelompok, dan diskusi
kelompok.
G.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ke-1
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Waktu
|
Penda-huluan
|
1.
Guru memberi salam
dan mengajak siswa berdoa;
2.
Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa serta berdoa;
3.
Siswa mendengarkan
dan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar aritmatika sosial dalam
kehidupan sehari-hari;
4.
Guru mengkomunikasikan tujuan
belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa;
5.
Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh (pengamatan dan demonstrasi disertai tanya
jawab, latihan individu dilanjutkan kelompok, pembahasan latihan secara
klasikal, latihan berpasangan, pembahasan secara klasikal, pemajangan hasil
latihan)
6.
Guru mengecek
kemampuan prasyarat siswa dengan tanya jawab
|
15 menit
|
Inti
|
1.
Siswa mengamati, mencermati dan
menjawab pertanyaan terkait contoh peristiwa sehari-hari yang berhubungan
dengan aritmatika sosial.
2.
Siswa menganalisis, menalar, mencoba dan
menyimpulkan pengertian dari aritmatika sosial berdasarkan hasil
pengamatan dan tanya-jawab pada sajian contoh peristiwa sehari-hari yang
berhubungan dengan aritmatika sosial.
3.
Secara individu
siswa menyelesaikan tugas Latihan-1 tentang menyusun dan mengidentifikasi
unsur-unsur aritmatika sosial yang melibatkan peristiwa sehari-hari dan
konsep matematika;
4.
Secara kelompok,
siswa berdiskusi membahas hasil tugas Latihan-1. Anggota kelompok saling memeriksa, mengoreksi dan
memberikan masukan;
5.
Beberapa siswa wakil
kelompok (minimal tiga orang) melaporkan hasil penyelesaian Latihan-1. Siswa
tersebut ditunjuk secara acak oleh guru;
6.
Siswa dan guru
membahas hasil penyelesaian Latihan-1. Guru memberikan umpan balik;
7.
Secara berpasangan
siswa menyelesaikan Latihan-2 tentang menyusun dan mengidentifikasi unsur-unsur
aritmatika sosial yang melibatkan peristiwa sehari-hari dan konsep
matematika;
8.
Siswa dan guru
membahas hasilan Latihan-2. Guru memberi umpan balik. Hasil Latihan-2
dipajang di tempat pajangan hasil karya.
|
60 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa dan guru
merangkum isi pembelajaran yaitu tentang pengertian aritmatika social.
2.
Siswa melakukan
refleksi dengan dipandu oleh Guru;
3.
Guru memberi
pekerjaan rumah;
4.
Guru menginformasikan
garis besar isi kegiatan pada pertemuan berikutnya, yaitu mengerjakan kuis
tentang mengidentifikasi unsur-unsur aritmatika sosial.
|
5 menit
|
H.
Penilaian Pertemuan Ke-1
1.
Prosedur Penilaian:
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
1
|
Rasa ingin tahu
|
Pengamatan
|
Kegiatan inti nomor 1, 2, 6, 8
|
2
|
Tanggungjawab dalam kelompok
|
Pengamatan
|
Kegiatan inti nomor 3, 4, 5, 7
|
3
|
Pengetahuan dan keterampilan matematika
|
Kuis
|
Awal pertemuan ke-2
|
Portofolio Hasil Latihan-2
|
Akhir pertemuan ke-1
|
2.
Instrumen penilaian:
KUIS (Waktu: maksimal 10 menit)
Petunjuk:
1.
Kerjakan soal berikut secara individu,
tidak boleh menyontek dan tidak boleh bekerjasama.
2.
Pilihlah jawaban soal kemudian jawablah
pertanyaan/perintah di bawahnya.
Soal:
Pak Ahmad mempunyai
beberapa jenis burung. Selain merupakan kegemarannya, ternyata pak Ahmad juga
berusaha di bidang jual beli burung-burung tersebut. Harga satu ekor burung
yang dibeli Pak Ahmad adalah Rp 100.000,00. Pada suatu saat seseorang membeli
10 ekor burung perkutut, dan 5 ekor burung Balam pak Ahmad.
a.berapa modal yang dikeluarkan pak ahmad?
b. Dari hasil penjualan
tersebut, pak Ahmad memperoleh uang sebesar Rp 1.800.000,00, dan mengatakan
kalau ia memperoleh keuntungan 20%. Jelaskan dari mana Pak Ahmad mengatakan
dapat keuntungan 20% tersebut!
Kunci Jawaban:
Pedoman Penilaian:
No Soal
|
Aspek Penilaian
|
Rubrik Penilaian
|
Skor
|
Skor Maksimal
|
a.
|
Pilihan jawaban
|
Benar
|
10
|
25
|
Salah
|
3
|
|||
Tidak ada pilihan jawaban
|
0
|
|||
Alasan jawaban
|
Benar
|
15
|
||
Sebagian besar benar
|
10
|
|||
Sebagian kecil benar
|
5
|
|||
Tidak ada alasan jawaban
|
0
|
|||
b.
|
Jawaban
|
Benar
|
10
|
20
|
Salah
|
3
|
|||
Tidak ada jawaban
|
0
|
|||
Alasan jawaban
|
Seluruhnya benar
|
10
|
||
Sebagian besar benar
|
7
|
|||
Sebagian kecil benar
|
3
|
|||
Tidak ada alasan jawaban
|
0
|
|||
|
Skor maksimal =
Skor minimal =
|
-
|
45
0
|
LEMBAR PENGAMATAN
PERKEMBANGAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan :
..........................................................................
Kompetensi
Dasar : Nomor 2.2, 3.3, 4.2
Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah rasa ingin tahu
dan tanggung jawab dalam kelompok.
Indikator perkembangan
sikap INGIN TAHU
1.
Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk mencoba atau
bertanya atau acuh tak acuh (tidak mau tahu) dalam proses pembelajaran
2.
Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba atau bertanya dalam
proses pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten
3.
Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha untuk mencoba atau bertanya dalam
proses pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator perkembangan
sikap TANGGUNGJAWAB (dalam kelompok)
1.
Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil
bagian dalam melaksanakan tugas kelompok
2.
Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam melaksanakan
tugas-tugas kelompok tetapi belum
ajeg/konsisten
3.
Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
NO
|
Nama
|
Rasa ingin tahu
|
Tanggungjawab
|
||||
SB
|
B
|
KB
|
SB
|
B
|
KB
|
||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
...
|
|
|
|
|
|
|
|
32
|
|
|
|
|
|
|
|
SB = sangat baik B = baik KB = kurang baik
c.
Sumber Belajar Pertemuan Ke-1
1.
Bahan informasi tentang pengertian dan
manfaat belajar Aljabar;
2.
Daftar pertanyaan
untuk apersepsi;
3.
Contoh peristiwa
sehari-hari yang berhubungan dengan unsur-unsur bentuk Aljabar;
4.
Bahan latihan-1;
5.
Bahan latihan-2;
6.
Bahan pekerjaan rumah;
7.
Buku Siswa Mata
Pelajaran Matematika Jilid VII.
Mengetahui
Kepala SMPN 1 Kadudampit,
H. Mahbub Juaeni, S.Pd., M.Pd
NIP. 19600810 198203 1
010
|
|
Kadudampit, ........ Juli
2018
Agus Supranto, S.Pd
NIP. 19680802 200012 1
004
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar