MENGAPA
KURIKULUM PERLU BERUBAH
Sebagai guru atau pendidik
tentunya sangat melekat dengan istilah kurikulum. Karena kurikulumlah yang akan
menentukan arah dan tujuan pendidikan itu, jadi di dalam kurikulum itulah
disana diatur tentang bagaimana : merancang, melaksanakan, meng-evaluasi
pembelajaran yang dilaksanakan guru tersebut. Dalam sejarah kurikulum itu
sendiri selalu berubah, termasuk nama kurikulum itu sendiri berubah dalam kurun
waktu tertentu, yaitu : kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 2006
kemudian 2013, dan baru era ini nama kurikulum bukan dengan nama tahun yaitu “
kurikulum Merdeka”. Kemudian pertanyaannya : Mengapa kurikulum perlu di ubah ?
Hal tersebut di atas bukan
tanpa alasan. Alasan berikut yang menjadi bahan pertimbangan, kenapa kurikulum
perlu di ubah :
a.
Disesuaikan dengan perkembangan jaman. Jaman
dahulu kita kecil tentunya berbeda dengan jaman sekarang, berbeda dalam
berbagai bidang dalam hal : berpolitik, kegiatan ekonomi, bersosial- budaya,
dan ancaman Pertahanan dan keamanan. Untuk itulah di tuntut perubahan kurikulum
pendidikan.
b.
Pola pandang dan adat kebiasaan masyarakat
sekarang berbeda dengan jaman sebelumnya. Dipengaruhi adanya perkembangan
IPTEK, maka cara pandang dan pola hidup masyarakat menjadi berkembang. Sehingga
hal ini perlu adanya perubahan kurikulum, supaya tujuan pendidikan tercapai.
c.
Adanya pengaruh negara-negara maju. Negara
kita tentunya tidak mau ketinggalan, harus berani bersaing dan tidak mau hanya
sebagai penonton saja, tatkala negara lain sudah berkembang dengan pesat.
Negara harus berperan aktif terhadap kemajuan. Untuk itulah maka kurikulum
perlu di ubah dan disempurnakan.
d.
Adanya kendala dan masukan dari para peduli
pendidikan ( guru, tokoh dan pakar ), sehingga kurikulum perlu disempurnakan.
e.
Adanya produk lulusan yang kurang sesuai
dengan yang diharapkan, maka itulah kurikulum perlu direvisi dan disempurnakan.
Itulah hasil diskusi kami sebagai tindak lanjut pembahasan tentang kurikulum Merdeka kepada sesama guru di SMPN 1 Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Mudah-mudahan bermanfaat bagi penulis, sesama guru dan pada dunia pendidikan pada umumnya.
Terima kasih.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus