WISUDA PELEPASAN
DEANA PUTRIASYA - SMP IT ADZKIA
Hari Senin, 10 Juni 2024 dapat dikatakan hari bersejarah bagi putriku DEANA PUTRIASYA, karena hari ini itulah hari acara pelepasan ( perpisahan ) sekolah di SMP IT ADZKIA di Gedung Sulanjana Jl. Selabintana Kabupaten Sukabumi, yang sudah selama 9 tahun ( 6 tahun SD dan 3 tahun SMP ) mengenyam pendidikan di sini bersama kakaknya " FANNY PUTRIASYA ". Satu hal yang sangat membanggakan bagi kita semua bahwa, dalam acara demi acara Deana tampil di depan para orang tua bersama teman-temannya mengisi acara hiburan. Puncak dari acara yang dinantikan bahwa dalam urutan penyebutan nama-nama siswa bahwa Deana Putriasya merupakan siswa juara 1 terbaik dalam kategori siswa " Paling Kreatif ", diiringi dengan pemanggilan para orang tuannya ke panggung untuk menerima piagam penghargaan :
Banyak prestasi yang membanggakan dari putri-ku Deana Putriasya di sekolah tersebut juga di sekolah-sekolah diluar sekolah tersebut karena mengikuti berbagai perlombaan yang di ikutinya, diantaranya :
1. Hafalan Qur'an 10 Juz , Hari, Kamis, 10 Agustus 2023 :
2. Juara 1 Lomba Story Telling : Hari Sabtu, 05 Nopember 2022 - di Yayasan Al-Bayan Putri, Jl Selabintana Kabupaten Sukabumi
Foto-foto dokumentasinya :
Contoh video kegiatan lomba :
3. Juara 2 Lomba Syory Telling : Hari Selasa, 19 Desember 2023 - di SMKN 1 Gunungguruh Kab. Sukabumi
4. Juara 2 Lomba Syory Telling : Hari Sabtu, 03 Pebruari 2024 - di SMP - SMAS Unggul Ar-Rahman Parakan Salak Bojong Genteng Kab. Sukabumi
Video Lombanya :
https://youtu.be/Gsyzy0U0EZo?si=Iq4CPhtQtacAMrHr
5. Lomba Nyarita Sunda : Tanggal, 16 - 21 Oktober 2023 - di SMA PU Albayan Putri Selabintana, Kab Sukabumi Jabar
Dan banyak sertifikat yang lainnya yang di dapat di tingkat sekolah sendiri. Mudah-mudahan dengan berbagai pengalaman lomba yang adik Deana lakukan dapat menambah pengalaman dan modal bagi masa depannya yang telah menunggu,.... Aamiiin ya Robbal'alamiin.
Foto - foto perpisahan Deana Putriasya :
Karangan bunga dari temen-temenya dan juga adik kelas OSIS-pun ia terima, sebagai tanda kebahagiaan dan kenang-kenagan selama perpisahan waktu itu. Wajah ceria selama acara berlangsung dan antusias di ikutinya dan juga sedih karena perasaan yang mengenang sebagai pertemuan terakhir dengan temen-temennya pun terlihat. Kami-pun sebagai ortang-tua rela walaupun badan sudah lelah karena lamanya menunggu waktu selesai acara. Selang waktu yang lumayan lama walaupun acara sudahh selesai kami tetap menunggu mereka berserta temen-temnnya samapi selasai berpose foto bersama.
SEDIH - WAS WAS dan KUATIR
Acara kelulusan selesai dan waktu berjalan tanpa henti hingga Deana dan kami semua dihadapkan dengan kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) di tingkat pendidikan selanjutnya yaitu SMA. Sebagai sekolah tingkat SMA yang di-idamkan dan didambakan Deana adalah SMAN 3 Sukabumi yang memang menjadi sekolah favorite di kota Sukabumi. Tentunya banyk pendaftar disekolah ini. Dengan percaya tinggi kami-pun mendaftar-kan ke sekolah tersebut dengan bekal yang kami yakin bisa lolos, yang tentunya melalui jalur prestasi yang memang banyak prestasi yang Deana peroleh. Dimana waktu itu terdapat jalur PPDB :
a. Afirmasi ( khusu calon peserta didik yang tidak mampu dan penyandang disabilitas ),
b. Perpindahan tugas Ortu/wali dan anak guru,
c. Prestasi hasil lomba,
d. Prestasi nilai akademik ( raport ), dan
e. Zonasi.
Setelah kami mendaftarkan melalui JALUR PRESTASI LOMBA, karena banyak sertifikat yang Deana diperoleh, ternyata aturannya hanya boleh menentukan 1 jenis sertifikat yang boleh dipakai dan tingkat tertinggi saja yang di-upload. Rasa ketidak-adil-an mucul lebih jelas tatkala sertifikat di upload tetap TIDAK DIAKUI, kami sedih karena dalam kenyataannya berbagai banyak lomba yang di-kuti seolah-olah tidak bermanfaat secara administrasi, yang konfirmasinya tertera bertuliskan SERTIFIKAT NASIONAL HARUS DITANDA TANGAN OLEH PERJABAT SETINGKAT YANG BERWENANG TINGKAT NASIONAL, Pada hal di sertifikat yang tanda tangan hanya kepala sekolah SMA cuma pertandingannya diselenggarakan tingkat nasional. Sehingga di sertifikat bertuliskan lomba tingkat Nasional. Hal ini menjadikan pengalaman yang sangat ber-arti bagi kami sekeluarga. Sebagai peserta PPDB ( Deana ) juga kami pun sedih dan sangat disayangkan. Sebagai anak sekali waktu juga uring-uringan, kamipun segera mencari-solusi-solusi. Karena dalam urutan rangking kuota yang dibutuhkan secara on-line PPDB Deana tertera tergeser TIDAK LOLOS atau TIDAK DITERIMA di SMAN 3 Sukabumi.
SOLUSI
Berbekal dari orang yang dapat dipercaya, maka pendaftarannya-pun di ubah dan diganti. waktu itu, waktu pendaftaran tinggal setengah hari lagi. Maka kamipun ijin memberikan tugas di sekolah untuk mengantisipasinya. Akhirnya pendaftaran di ubah tidak melalui jalur prestasi lomba- akan tetapi melalui JALUR PRESTASI AKADEMIK ( Raport ). Waktu terus berjalan akhirnya ada pengumuman baru yaitu adanya PENAMBAHAN KUOTA di sekolah tersebut ( SMAN 3 Sukaumi ), jadi otomatis nama Deana Putriasa menjadi tercantum DITERIMA di SMAN 3 Sukabumi. Begitu leganya kami semua dan begitu girangnya Deana Putriasya setelah diterima sebagai peserta didik SMAN 3 Sukabumi, sebagai sekolah yang di idam-idamkan sejak kelulusan di SMP IT Adzika. SMAN 3 Sukabumi memang sudah sejak lama samapai saat ini menjadi sekolah negeri faforite di Sukabumi.
Sampai hari ini tulisan ini dibuat minggu, 25 Agustus 2024 Deana sudah kira-kira 1 bulan lebih sudah belajar di SMAN 3 Sukabumi dan masih mengembangkan bakatnya yaitu dengan mengikuti ekstrakulikuler bahasa inggris dan paduan suara. Sekolah baru berjalan 1 bulan lebih sudah aktif mengikuti lomba speech contest bahasa inggris di CBI Sukabumi. Berikut keikutan liputannya :
Pemanggilan Juara Speech contest ( 19 Peserta ) , dari kiri : Juara 1 - 2 - 3 dan Juara Harapan 1 ( Deana Putriasya )
Foto penyerahan sertifikat dan doorprize
Video saat lomba
Selamat Adik Deana semangat terus, mudah-mudahan menjadikan bekal meraih kesuksesan dimasa datang, Aamiiin Ya Robbal'alaamiiin
Lampiran :
Teks hafalan speech contest yang dapat dihafal kira-kira 1 minggu
Youth
: The Force of Change for a Better Nation
I'm
not here to bore you with big words or complicated terminologies. I'm here to
awaken young generation. my generation.
A
great achievements start with small steps. But have we even start taking these small
steps? How dare we ramble on about our future goals if we dont even have
intention to start, to do something. How are we supposed to manage a whole
nation if we cannot manage ourselves?
Good
day morning Ladies and Gentlemen, My name is Deana Putriasya from SMAN 3 Kota
Sukabumi.
Deep
inside, we all have that constant reminder that everything we do in present is
what will effect us in the future. If that the case, than how we were supposed
to deal with the big responsibility of taking care of a country if were only
students?
Lets
open our minds together. Everything its start for ourselves. So by knowing
personal strength and weaknesses, we can focus on improving our strengths as we
dig deeper onto our potential. Having a positive mindset such as "I dont
have to excel in everything, its okay to not to be perfect." These is what
strengthens us to believe in our selves.
Unfortunately,
until nowadays, the idea of being smart still revolves around being good at
maths and excelling in sciences. But thats not the case. Smart doesn’t only
mean being the top scorer. Or having high academic grades. Smart can also mean
having ability to adapt in different situations and having skills such as
problem solving, communicating, socializing, organizing up till sports and
musicial skills.
Now
enough about ourselves. Now, how can we create a positive environment for
everyone? As a community, as a whole, we need to be supportive of each other.
This is also having way to pancasila third principle. The unity of Indonesia.
An example would be simply by appreciating effort instead of dragging other
down with unnecessary painful comments.
Which
leads to the next poin, Bullying. Now bullying comes from many forms especially
in the technologically advanced world that we live in nowadays. People tend to
become more and more mindless of what they type online. People tend to find
flaws rather instead to show a support. Imagine winning a competition that you
worked so hard for. And instead receive a appreciation or praise that you
deserve for your effort, you receive hurtful remarks. That's is to hard to
think before you speak? Now where the magic words go? What happened to please,
thank you, sorry.
Ladies
and gentleman, in our everyday life we can practice healthy competition because
the truth is we will all succeed in our own ways. So there is no use to
comparing ourselves to one another. And building a nation, rules are
fundamental. Yet again, how are we supposed to manage an whole nation if we
cannot manage ourselves to follow these rules?
We
can start simple. As a students, we can follow our school rules. Because this
will grow the discipline that we need.
With
all that being said, Ladies and Gentlemen. I believe, the future generation,
like me, have what it takes to build Indonesia’s future. By going back to the
basic roots that shape our character. Together, as the youth, we can build
Indonesia for a better future.
Thank
you.