SOSIALISASI STEM atau STEAM
Perbedaan utama antara STEM dan STEAM terletak pada penambahan huruf 'A' (Arts/Seni) pada STEAM, yang membuat STEAM mengintegrasikan seni (seperti musik, drama, seni visual) ke dalam kerangka Sains (Science), Teknologi (Technology), Teknik (Engineering), dan Matematika (Mathematics) untuk mendorong kreativitas, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah yang lebih inovatif, sementara STEM lebih fokus pada keterampilan teknis dan logika murni.
1. Menyanyikan lagu : Indonesia Raya dan Mars Kab. Sukabumi - Hadirin dimohon berdiri
2. Do'a ( Pepen Ruspendi, S.Pd )
3. Sambutan Kasie Kurikulum Dinas SMP ( Ateng T., M.Pd )
4. Sambutan Sekdis ( Herdiawan, S.Ip., M.Si )
ECO
ENZYME
Eco enzyme adalah cairan
serbaguna hasil fermentasi : limbah organik dapur (kulit buah &
sayuran) dengan gula dan air,
menjadi solusi ramah lingkungan untuk mengurangi sampah dan bisa dipakai
sebagai pupuk, pembersih alami rumah tangga (lantai, piring, toilet), pembersih
udara, pestisida, hingga penyegar ruangan. Manfaat utamanya mencakup pertanian
(pupuk, pestisida alami) dan rumah tangga (pembersih, disinfektan,
pengharum), serta membantu menjaga kualitas lingkungan dengan menggantikan
produk kimia berbahaya.
Manfaat eco enzym :
1. Pengganti pembersih kimia ( Namun, perlu diingat,
eco enzyme belum tentu sekuat produk pembersih kimia yang sudah teruji secara
ilmiah.)
misalnya
sebagai pel lantai, sabun cuci piring, atau pembersih kamar mandi. Cairan ini
dipercaya mampu membantu mengangkat kotoran dan noda ringan di berbagai
permukaan benda.
2.
Mengurangi bau tidak sedap
menyemprotkan
atau menuangkan eco enzyme ke area berbau untuk mengatasi aroma tidak sedap,
tapi hal ini belum diteliti secara ilmiah.
3.
Menyuburkan tanaman
sebagai pupuk
cair organik untuk menyiram tanaman atau memperbaiki kualitas tanah,
eco enzyme mengandung nutrisi dari hasil fermentasi limbah organik, seperti
nitrogen, fosfor, dan kalium, yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
4.
Membersihkan air limbah
menuangkan
eco enzyme ke saluran air, parit, selokan, atau sungai kecil,
dengan harapan limbah menjadi lebih cepat terurai ( oleh bakteri pada eco enzym
) dan air menjadi lebih bersih.
5.
Mengusir serangga
Cairan
ini biasanya dicampurkan dengan air dan disemprotkan di sudut rumah, tanaman,
atau area yang sering didatangi serangga, seperti lalat atau nyamuk. Aroma asam
yang kuat dari eco enzyme dianggap kurang disukai serangga tertentu.
Pembuatan eco enzyme dari limbah organik dilakukan dengan mencampur gula (gula merah atau molase), limbah organik (sisa buah dan sayuran), serta air bersih dengan perbandingan standar 1:3:10 ( Gula/molase : limbah organik : air = 1 : 3 : 10 ). Perbandingan ini menurut
Dr. Rosukon Poompanvong adalah pendiri
Asosiasi Pertanian Organik di Thailand, yang mengembangkan formula ini setelah
penelitian selama lebih dari 30 tahun (sejak 1984)
Campuran difermentasi selama minimal tiga bulan
di wadah plastik kedap udara ( ditutup rapat ) selama minimal 3 bulan, lalu
disaring untuk mendapatkan eco enzyme yang siap digunakan sebagai cairan
serbaguna.
Langkah pembuatan ECO ENZYME :
Bahan:
- 100 gram gula merah, gula pasir, atau molase
- 300 gram limbah organik,
seperti kulit buah dan sayuran segar, tetapi hindari limbah daging, ikan,
atau produk susu
- 1 liter ( 1000 ml ) air bersih
- Wadah plastik bertutup, jangan
gunakan wadah kaca karena bisa pecah akibat gas fermentasi
Cara pembuatan:
- Masukkan gula ke dalam wadah
plastik, lalu tambahkan limbah organik yang sudah dipotong kecil-kecil.
- Kemudian, tuangkan air bersih
ke dalam wadah.
- Aduk seluruh bahan hingga rata.
Tutup wadah dengan rapat, tetapi jangan mengisi wadah hingga penuh agar
ada ruang untuk gas hasil fermentasi.
- Lakukan fermentasi selama 3
bulan dengan menyimpan wadah di tempat yang sejuk, teduh, dan tidak
terkena sinar matahari langsung.
- Pada satu minggu pertama, buka
tutup wadah setiap hari untuk mengeluarkan gas. Selanjutnya, cukup buka
tutup seminggu sekali.
- Setelah tiga bulan, saring
cairan hasil fermentasi dan pindahkan ke botol bersih yang tertutup. Eco
enzyme siap digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga.
Hal yang
Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Eco Enzyme
Sebelum mulai
membuat atau menggunakan eco enzyme, ada hal yang penting diketahui, di
antaranya:
- Kontak langsung dengan cairan
yang belum terfermentasi sempurna atau menghirup aromanya yang kuat bisa
menyebabkan iritasi pada kulit, hidung, atau saluran napas, terutama bagi
orang yang sensitif
- Eco enzyme tidak terbukti efektif
membunuh bakteri ataupun virus penyebab penyakit, sehingga tidak dapat
dijadikan pengganti cairan disinfektan untuk standar sanitasi
- Jika proses pembuatan tidak
higienis atau wadah tidak tertutup rapat, fermentasi dapat gagal dan
menghasilkan jamur atau cairan berbahaya
- Jika digunakan berlebihan, cairan
dengan kandungan asam tinggi, seperti eco enzyme, bisa berdampak negatif
untuk lingkungan
Catatan
:
1. Fermentasi adalah proses
biokimia di mana mikroorganisme (seperti ragi, bakteri, atau jamur) mengubah
karbohidrat (gula/pati) menjadi alkohol, asam, atau gas, menghasilkan perubahan
rasa, tekstur, dan aroma pada makanan, serta mengawetkannya dan menambah nutrisi, seperti pada tempe, yogurt, atau tapai, sering terjadi
tanpa oksigen (anaerobik).
2.
1 liter = 1000 cm
= 1000 cc = 1000 gr =
1 Kg.
(100 gr. Gula ) : ( 100 gr. X 3 = 300 gr. ) : ( 100 gr. X 10 = 1000 gr. = 1 liter )
Satuan : ( Panjang, Luas dan Volume )
3. mm
– cm – dm – m –dam – hm – km
( Ke kiri x 10 )
mm
– cm
– dm
– m
–dam
– hm
– km ( Ke kanan pangkat 2 )![]()
( Ke kiri x 100 )
mm
– cm
– dm
– m
–dam
– hm
– km
( Ke kanan pangkat 3 )
( Ke kiri x 1000 )
( Ke kanan x 10 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar