ZIARAH KUBUR
1.
Tata cara
ber – ziarah.
Pertama : Tidak memakai sandal ketika memasuki pekuburan
ASSALAMU ’ALAIKUM AHLAD-DIYAAR MINAL MU’MINIINA WAL MUSLIMIIN.
YARHAMULLOOHUL MUSTAQDIMIINA MINNAA WAL MUSTA’KHIRIIN.
WA INNA INSYAA ALLOOHU BIKUM LA-LAAHIQUUN
WA AS ALULLOOHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH.
(
“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari
(golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati
orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami
insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan
kalian.” )
Ke-empat : Dengan meletakan tangan di pusara kuburan membaca do’a :
Bismillahirrahmanirrahiim
Allâhumarham ghurbatahu,
wa shil wahdatahu, wa anis wahsyatahu, wa amin raw‘atahu, wa askin ilayhi min
rahmatika yastaghnî bihâ ‘an rahmatin min siwâka, wa alhiqhu biman kâna
ya-tawallâhu.
( Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Ya Allah, kasihi keterasingannya, sambungkan kesendiriannya, hiburlah kesepiannya, tenteramkan kekhawatirannya, tenangkan ia dengan rahmat-Mu yang dengannya tidak membutuhkan kasih sayang dari selain-Mu, dan susulkan ia kepada orang yang ia cintai.)
Kelima : Membaca doa berikut ini (3 kali):
Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhammad an lâ tu’adzdziba hâdzal
may¬yit.
( Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini.)
Keenam : Dengan melepas tangan
dari pusara kuburan, membaca :
1. Surat Al-Qadar (7 kali),
2. Surat Al-Fatihah (3 kali),
3. Surat Al-Falaq (3 kali),
4. Surat An-Nas (3 kali),
5. Surat Al-Ikhlash (3 kali),
6. Ayat Kursi (3 kali).
Ø Diperbolehkan
menyiramkan air biasa di atas pusara si mayat berdasarkan hadits berikut,
“Sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyiram (air) di
atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya.” Hadits
diatas oleh Abu Dawud dalam Al Marasil, Imam Baihaqi dalam Sunan,
Thabarani dalam Mu’jam Al Ausath. Syaikh Al Albani menyatakan sunadnya kuat di dalam Silsilah Ahadits Shahihah.
2. Lampiran :
Ayat Kursi ( Al – Baqarah : 255 )
Allaahu laa ilaaha illaa huwal
hayyul qayyuum,
laa ta’khudzuhuu sinatuw walaanaum
lahuumaa fis samaawaati wa maa fil
ardh,
man dzalladzi yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih, ya’lamu ma baina
aidiihiim,
wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna
bisyai-im min ‘ilmihii illaa biimaa
syaa-a wasi’a kursiyyuhus samaa-waati wal ardha,
wa laa yauuduhuu hifzhuhumaa wa
huwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Artinya :
Allah, tiada Tuhan kecuali Dia, dzat Yang Maha Hidup lagi Berdiri
sendiri, tidak pernahdi hinggapi kantuk apalagi tidur, bagi-Nya penguasa
apasaja yang ada di langit dan bumi, tiada yang dapat memberi syafa,at (
pertolongan ) kecuali atas izin-Nya, Yang Maha Mengetahui apa saja yang terjadi
di hadapan mereka atau di belakang mereka.
Tiada yang dapat mengetahui ilmu Allah kecuali atas
kehendak-Nya, kursi Allah sangat luas meliputi langit dan bumi. Dan Allah tiada
merasa berat untuk memelihara keduanya ( langit dan bumi ) . Dua Maha tinggi
lagi Maha Besar.
--- Semoga bermanfaat ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar