MUDIK

MUDIK
SUKABUMI - YOGYAKARTA

Minggu, 18 Juli 2021

 


KHUTBAH SHOLAT IDUL ADHA

R   Rukun khutbah
Khutbah pertama terdiri :
1.    Hamdalah
2.    Sholawat
3.    Wasiat untuk taqwa
4.    Membaca ayat al-qur’an
Khutbah kedua terdiri :
1.    Hamdalah
2.    Sholawat
3.    Wasiat untuk taqwa
4.    Do’a untuk umat islam

Khutbah pertama :

Assalamu’alaikum wr., wb.

Allahu Akbar ( 9x )

Alloohu akbar kabiiro, wal hamdu lilaaahi katsiroo, wa suhaanalloohi bukrotaw wa ashila, laa ilaaha illalloohu walloohu akbar, Alloohu akbar wa lillaahil hamd.

Innal hamda lillaah, nahmaduhu wa nasta’iinuhu, wa nastaghfiruh, wa na’udzu billaahi min syuruuri anfusina, wa min sayyi-aati a’maalina, may yahdihillaahu falaa mudhilalah, wa may yudhlil falaa haadiya lah, asyhadu al laa ilaaha ilalloohu wahdahu laa syariika lah, wa anna sayyidinna muhammadan abduhu wa rosuuluh.

Alloohumma sholli wa sallim’alaa sayyidina muhammad  wa’alaa aalihi wa shohbihi ajma’iin.

Amma ba’du, fa yaa ibaadallooh, ittaqullooha haqqo tuqootih wa laa tamuutunna illa wa antum muslimuun

Qolalloohu ta’aala fil qur’aanil karim : A’uudzu billahi minasy syaithoonir rojim. Bismillahi hirrohmanirrohim.

Inna a’thoinaakal kaustar(1), fasholli lirobbika wan-har (2), Inna syaani-aka huwal abtar (3 ).

Anak-anaku dan saudaraku semua,  yang di rahmati Allah
( Jamaah kaum muslimin wal muslimat rohimakumullooh )

Sebagai seorang Muslim yang beriman tentunya sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mengetahui sejarah di balik terjadinya hari-hari penting, termasuk pada Hari Raya Idul Adha.

Asal muasal Idul Adha bermula ketika Nabi Ibrahim AS mendapatkan wahyu dari Allah SWT melalui sebuah mimpi, mimpi yang datang dan di alami berkali-kali. Nabi Ibrahim percaya bahwa mimpi yang dia lihat saat itu merupakan pertanda perintah dari Allah SWT.

Pada mimpi tersebut nabi Ibrahim melihat dirinya sedang menyembelih anaknya sendiri yakni Nabi Ismail. Mimpi tersebut tentunya membuat Nabi Ibrahim gundah, gelisah, karena harus mengorbankan anaknya sendiri. Apakah ia sebagai seorang ayah tega membunuh anaknya sendiri?

Nabi Ibrahim Menyampaikan Isi Mimpinya

Tetapi ketaatannya kepada Allah SWT lebih besar dibandingkan dengan kecintaan kepada Nabi Ismail. Hal ini dibuktikan dengan Nabi Ibrahim yang akhirnya memberanikan diri untuk menyampaikan dan menceritakan apa yang ada dalam mimpinya saat itu.

Hal yang tidak diduga-duga justru keluar dari mulut Nabi Ismail. Nabi Ismil justru mengiyakan dan mengamini apa yang sudah diceritakan oleh ayahnya. Ia dengan sukarela untuk menerima perintah Allah SWT tersebut.

Tanggal 10 Dzulhijjah ditetapkan sebagai hari dimana Nabi Ibrahim memutuskan untuk melaksanakan perintah Allah, yakni untuk menyembelih Nabi Ismail. Maka mulailah nabi Ibrahim mempersiapkan segala sesuatunya, pedang di asah dengan sangat tajam, supaya tidak terasa sakit saat untuk menyembelih.

Godaan Setan kepada Nabi Ibrahim

Sesaat sebelum Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail, muncul setan yang datang menghampiri dengan bisikan-bisikan sesatnya agar Nabi Ibrahim mengurungkan niatnya tersebut. Namun Iman dan tekad Nabi Ibrahim sudah bulat kala itu, ia mengambil batu kemudian melemparkannya kepada setan dengan teriakan “Bismillahi Allahu Akbar”.

Sampai saat ini peristiwa tersebut diabadikan dengan istilah ‘lempar jumrah’, kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian saat melakukan ibadah Umrah.

Setelah Nabi Ibrahim berhasil mengusir setan, mereka berdua menuju sebuah tanah lapang dengan pedang yang sudah diasah dengan sangat tajam agar Nabi Ismail tidak merasa kesakitan saat disembelih.


Malaikat Jibril
 Datang

Hal tidak masuk akal terjadi saat Nabi Ibrahim mencoba untuk menyembelih Nabi Ismail, pedang yang sudah diasah dengan sangat tajam terpental secara terus menerus.

Ditengah usaha yang selalu gagal yang dilakukan Nabi Ibrahim secara tiba-tiba malaikat Jibril datang menghampiri mereka berdua untuk menukar Nabi Ismail dengan hewan ternak yakni Qurban. Dari peristiwa tersebut kemudian dijadikan perayaan Hari Raya Idul Adha atau dikenal dengan istilah Idul Qurban.

Demikian adalah ulasan tentang sejarah Idul Adha. Semoga dapat memberikan wawasan yang dapat menambah ketakwaan anda kepada Allah SWT.

Baarokalloohu lii wa lakum fil qur-aanil ‘adziim, wa nafa’anii, wa iyyakum bimma fiihi minal aayaati, wad dzikril hakim.

Aquulu qouli haadza, wa astagfirulloohal adziima lii wa lakum, wa lisaa-iril muslimiina wal muslimaat, wal mu’miina wal mu’minaat, fastaghfiruuh innahu huwal ghofuurur rohiim.

 

Duduk sebentar, kemudian berdiri lagi untuk Khutbah kedua :

Allahu Akbar ( 7x )

Alhamdu lillaahi robbil’aalamiin, was sholaatu was salaamu ’alaa sayyidinaa Muhammad, wa ‘alaa aalihii wa soh-bihi ajma’iin, amma ba’du.

Fa yaa  ‘ibaadallooh. ittaqullooha haqqo tuqootih wa laa tamuutunna illa wa antum muslimuun.

Qolalloohu ta’aala fil qur’aanil karim :Innallooha wa malaaikatahu yusholluuna ‘alaa Nabi, yaa ayyuhal ladziina aamanuu sholluu ‘alaihi, wa sallimuu tasliimaa.

Alloohumma sholli wa sallim’alaa sayyidina muhammad  wa’alaa aalihi wa shohbihi ajma’iin.

Alloohummaghfir lil muslimiina wa muslimaat, wal mu’miniina wal mu’minaat, al-akhyaa-i minhum wal amwaat.

Alloohummadfa’ ‘annal ghola’a, wal balaa’, wal wabaa’, war ribaa, waz zinna, wal fakhsyaa’, wal munkar, was syadaa-ida, wal mihan, wa suu’al fitani maa dhoharo minha,  wa maa baton, am baladinaa haadza khoo-soh, wa ‘an  saa’iri biladil muslimiina  ‘aammah, yaa robbal  ‘aalamiin.

Robbanaa aatinaa fid dun-yaa khasanah wa fil aakhiroti khasanah wa qinaa adzaban naar.

Ibaadalooh, innallooha  ya’muru  bil  ‘adli wal ihsaani, wa iitaa-i dzil qurba, wa yanha  ‘anil fakhsyaa-i, wal munkari, wal baghyi,  ya’idzukum la’allakum tadzakkaruun, fadzkurulloohal  ‘adzima  yadzkurkum, wasykuuruhu  ‘alaa  ni’amihi yazidkum, waladzikrulloohi akbar.

 


Catatan  :
Yang dibaca keras oleh Imam hanya : Alfatekah, bacaan surat  dan takbir ( kenapa harus dibaca keras ? supaya pergantian rukun sholat diketahui oleh makmum ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar