MUDIK

MUDIK
SUKABUMI - YOGYAKARTA

Senin, 08 Desember 2008

USAHA USAHA MENINGKATKAN PBM MATEMATIKA

Terkait dengan pencerahan yang telah kami peroleh melalui pendidikan sertifikasi dan dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran menuju kualitas kedua matematika, saya berusaha ( untuk hijrah ) mengubah paradigma cara belajar matematika. Hal tersebut saya laksanakan pertama-tama dalam hal :




  1. Melaksanakan kegiatan .” Klinik Matematika”, di sekolah


Kegiatan klinik matematika yang sudah berjalan tadinya dilaksanakan untuk melayani siswa yang mempunyai masalah terhadap matematika, tetapi dalam perkembangannya juga melayani siswa yang gemar matematika ( bagi mereka yang ingin memperoleh pemahaman lebih jauh). Kegiatan klinik ini dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan Ekstrakurikuler.




  1. Mengadakan pendekatan ( sesekali ) pada peserta didik


Kepada peserta didik yang sungkan bertanya, takut, atau malu diadakan pendekatan ( diajak bicara – pola keakraban ) walaupun pelaksanaannya diluar jam pelajaran.




  1. Model pembelajaran


Mencobakan menerapkan pembelajaran berkelompok ( cooperatif learning ) dengan berbagai tipe seperti : STAD, Jigsaw, TAI, NHT, dll. Tujuannya pembelajaran yang menyenangkan dan tidak monoton.




  1. Stratetgi pembelajaran


Mencoba memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan mempelajari suatu konsep sendiri / membangun pengetahuannya sendiri, dengan menghindari “ transfer of learning”, tetapi mencoba, “lesson study”.




  1. Pendekatan pembelajaran


Mencoba menggunakan pendekatan RME atau CTL, walaupun tidak setiap saat. Yang penting peserta didik belajar aktif, kreatif dan menyenangkan.




  1. Menerapkan pembelajaran teridentifikasi


Maksudnya kita mengidentifikasi peserta didik yang pandai ( tuntas ) untuk membelajarkan siswa lain ( tutor sebaya ) variasinya dengan menggunakan LKS.




  1. Mengarahkan peserta didik untuk “ learning by doing”’ atau “ doing mathematics”’ dan menghindari “ telling mathematics”.



  2. Menciptakan ( sesekali ) cognitif conflict.


Maksudnya sesekali ciptakan / munculkan, konflik / pertanyaan dalam diri peserta didik, tujuannya untuk memperkaya pemahaman.


Contoh : Diketahui x = 1


Karena x = 1 maka x= 1, sehingga x= x ……………. (1)


Akibatnya ( x- 1 ) = x – 1 ( x-1 )( x+1 ) = x -1 …… (2)


Dengan aturan pencoretan diperoleh : x + 1 = 1 ………… (3)


Sehingga 1 + 1 = 1 …………………………………. (4)


Jadi 2 = 1 ……………………………………. (5)


Siswa tentu kaget, kenapa 2 = 1. Kita dapat meminta siswa untuk berpikir, kritis, cermat dan teliti.




  1. Mengajukan soal-soal open – ended dan divergen.



  2. Dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar