MUDIK

MUDIK
SUKABUMI - YOGYAKARTA

Selasa, 06 April 2021

 PALABUHANRATU

    Tepatnya Jum'at, 2 April 2021 sehabis jum'atan sesuai rencana saya dengan teman ( Bpk. bagus - tetangga ) berangkat ke undangan Iyan anak pa Lomry di pawenang Nagrak dengan sebelumnya nyamper rekan Bpk. Bagus yang ngga tahunya saudara ( Bp. Asep - guru SD Gunungguruh ).  Acara ke undangan menggunakan mobil dikarenakan takut pulangnya kehujanan, dan acara berlangsung lancar sampai kembali ke rumah lagi pukul 16.00 WIB, Alhamdulillah.

    Sesampainya di rumah ternyata bersaman datangnya temen lama sewaktu bekerja di daerah jampang tengah ( Bpk. Dadang Hermawan ) yang sebelumnya memang sudah janjian pergi bersama ke Palabuhanratu. Tak terasa waktu menunjukan pukul 17.00 WIB selesai bincang-bincang sudah lama tidak bertemu akupun siap-siap bersama untuk ke Palabuhanratu, menggunakan mobil Katana beliau.  Karena berangkat terlalu sore otomatis mengalami perjalanan malam, sehingga sempat sholat mag'rib di masjid daerah Cikembar.

 



    Sampai Palabuhanratu kira-kira sudah pukul 20.30 WIB malam dalam keadaan cuaca hujan gerimis. Dengan keadaan cuaca yang kurang menguntungkan kami langsung mencari saung yang kosong ( kebetulan dekat dengan masjid ) sehingga mempermudah mengerjakan ibadah sholat. Dengan harga sewa saung yang tidak terlalu mahal ( Rp. 100.000,00 per-malam ) kamipun menaruh barang-barang bawaan persiapan menginap. Karena situasi yang gerimis tanpa henti kamipun hanya terdiam di saung tidak bisa menikmati alam Palabuhanratu di malam hari.





    Di balai yang sederhana inilah kami mencoba merasakan bagaimana rasanya menjadi petualang. Semalam hanya bangun-tertidur dan bangun-tertidur seperti itu yang kami alami dikarenakan hujan masih menemani sampai subuh hujan masih tanpa henti. Seperti biasanya sampai subuh kamipun menjalankan kewajiban dan kebutuhan kami sholat subuh berjama'ah di masjid.
    Waktu tak terasa menunjukan kira-kira pukul 06.00 WIB dan hujan rintik mulai reda, maka kami sesuai rencana menikmati pemandangan laut sambil OR kecil jalan kaki.


    Itulah sekelumit pengalaman menjadi petualang yang mungkin tak terlupakan dengan temen yang kira-kira sudah 15 tahun tidak ketemu, tetapi masih saja terasa dekat dalam hati. Demikian curahan pengalaman ini kami tulis untuk menjadi kenang-kenangan yang tak terlupakan. Kami hanya bisa bersyukur ya Allah atas karunia-MU, atas kenikmatan yang telah Allah limpahkan kepadaku. Mudah-mudahan tulisan ini dapat menjadi obat jiwa rohani kami, Aamiin,.... Aamiin ...ya roball'alamiin.

1 komentar: